6/11/2009

Razia Software Bajakan

Akhir-akhir ini, Warnet-warnet di Indonesia kebingungan. Polisi mengadakan razia software bajakan. Razia tersebut sudah terjadi di jakarta dan beberapa kota lainnya. Dampaknya mengerikan, Polisi menyita komputer yang memakai software bajakan.

Sweeping tersebut dimulai dari ulah Business Software Alliance (BSA) yang mengadakan sayembara akan memberikan hadiah sebesar Rp. 50 juta kepada pihak yang melaporkan perusahaan yang menggunakan software bajakan. Langkah tersebut dilakukan karena BSA mengklaim Indonesia sebagai negara terbesar ke-empat dalam pembajakan software sebesar 88 %.
Hal tersebutlah yang membuat pihak kepolisian antusias menggelar razia. Angka Rp. 50 juta per perusahaan cukup gedhe lho. Bayangkan apabila dalam satu kota polisi menangkap 10 perusahaan. Dari BSA mereka dapat maksimal Rp. 500 juta, sementara dari perusahaan tersebut, masak sih polisi gak dapet
Anehnya, sikap kepolisian yang gencar melakukan razia tidak didukung aware kepolisian terhadap pembajakan. Coba dilihat di kepolisian, apakah komputer mereka sudah menggunakan software original ? Kenapa mereka tidak mulai dari BUMN maupun kantor-kantor pemerintahan ? Kenapa yang ditembak justru warnet-warnet yang saya yakin untungnya juga kecil ?
Selain itu, sikap kepolisian melakukan razia juga tidak didukung oleh pengetahuan mereka tentang license software. Barangkali kalo saya bawa laptop saya ke kepolisian, mereka tidak akan menangkap saya karena menyangka saya tidak menggunakan software original. Tetapi kalopun mereka menangkap saya, saya yakin mereka tidak tahu software bajakan apa yang saya gunakan.

Sebenarnya, buat saya, lebih tepat apa yang dilakukan oleh kepolisian itu adalah Razia terhadap Windows Bajakan. Berikut ini EULA dari Microsoft.- You may move the Product to a different Workstation Computer. After the transfer, you must completely remove the Product from the former Workstation Computer.- No Rental. You may not rent, lease, lend or provide commercial hosting services to third parties with the Product.- A license for the Product may not be shared or used concurrently on different Workstation Computers.
Apa yang bisa dilakukan oleh institusi yang menggunakan banyak komputer ? Ada banyak hal yang bisa dilakukan. Mulai dari yang murah sampai yang mahal. Berikut ini saya berikan contoh alternatif.1. Membeli lisensi.ini merupakan alternatif paling mahal (gila banget M$ dalam menentukan harga), tetapi dengan alternatif ini, tidak perlu edukasi terhadap user. Sebenarnya di sini keliatan bahwa Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia, Bapak Tony Cheng, adalah pedagang sejati, yang tidak tahu kondisi perekonomian masyarakat Indonesia. Pak Budi Rahardjo pernah berkata bahwa pembajakan di Indonesia dikarenakan daya beli masyarakat rendah. Apabila penjual software mampu menemukan harga yang cocok untuk produk-nya, saya yakin masih bermoral.2. Beralih ke freeware dan opensource.Nilai rupiah untuk bermigrasi ke freeware dan opensource bisa dibilang nol rupiah. Tetapi tidak semudah itu melakukan migrasi. Pendidikpembajakan akan berkurang. Walaupun daya beli masyarakat indonesia rendah, saya yakin masyarakat Indonesia an ke user (baik operator, teknisi, maupun pengguna) perlu dilakukan. Dan pendidikan itu tidaklah mudah.3. Beralih ke Apple Saya yakin pihak kepolisian akan bingung kalo berhadapan dengan komputer Mac. Buat warnet-warnet yang ingin beralih ke Apple, silakan kontak Adinoto.

buat pihak kepolisian, janganlah terlalu bersemangat mengejar angka Rp. 50jt per perusahaan. Banyak yang lebih bernilai daripada rupiah-rupiah yang didapat dari penderitaan orang lain.buat pihak microsoft, jangan samakan pasar indonesia dengan pasar luar negeri. Berikan harga yang rendah, saya yakin perusahaan-perusahaan akan membeli windows original. harga yang rendah menurut saya adalah < Rp. 300.000 per komputer untuk Microsoft Windows XP Profesional, Microsoft Office 2003, dan Microsoft Visio 2003. Tentu saja nilai 300rb tersebut merupakan perkiraan saya.buat developer software dan perusahaan software, tolong survey harga dulu sebelum meluncurkan produk ke pasaran.buat BSA, jangan sembarangan membuat sayembara yang menyengsarakan rakyat.
Semoga rakyat Indonesia mendapat pembelajaran dari razia ini, yaitu dengan tidak menggunakan software bajakan

Tidak ada komentar: